Jumat, 13 April 2007

peta Hitam Kepulangan



Melalui sayap sajaksajak mikail*
aku datang untuk berpulang.
Menghirup ranum malam kampung halaman.
Memberi setampan nangka muda
buah tangan dari pohon nanar terbakar.

Aku datang untuk berpulang.
Mencium anyir pasir
yang menggerakkan ujung mimpiku.
Di atas sayap sajaksajak mikail
menyisir setiap bulunya
hingga hilang semua perih
dan habur segala garam bagi luka buyut,
kakek dan nenek

Aku datang untuk berpulang.
Mendengar selingkuh batubatu
menempel di kerutan dahi para ibu
yang menggendong bulan di punggungnya
lalu berjalan lantang di pematang
untuk menaruh sesisih cahaya
di putih mata kananku
dan sesisih lagi di putih mata kiriku.

Aku datang untuk berpulang.
Berpulang entah ke mana.

Poetika, 2007

*mikail=malaikat bersayap satu di novel dadaisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar