Selasa, 29 Juli 2008

Sajak Sentimentil

Sajak Sentimentil

kisah yang gaib

tibatiba berada disini

saat kutengok ke belakang

bandul jam mengayun

masa kelam

kau sebut ia

sesering kau sebut namaku

kau sebut namamu

melangkahi garis paling merah

pada diri

pada kelopak matamu

kutemukan sahara yang hangus

entah menjelma apa namanya

tak pernah bisa

kau telan kina itu

panasmu tak pernah sembuh

berlompatan diantara celcius

yang berkeringat

setiap hari selalu kau lewati

jalan yang sama

namun tak pernah kau

temui kisah yang sama

kisah yang gaib

Rabu, 09 Juli 2008

sajak

Teringat Gempa

begitu saja kesedihan itu menyerangku
sepagi ini,
ranjangku tibatiba berubah perahu
yang dipukulpukul gelombang

atap rumahku tak lagi ambruk
juga tembok serupa tentarara membusungkan dada
pintu masih seperti hati yang membiarkanku
datang dan pergi
tapi detik itu juga
semua terasa ciut, gemetar dan pucat

terbayang kembali
aku menghitung namanama kenalan
yang tibatiba berdebu
kadang aku sedikit pangling
nama mereka tak terbaca
atau tertimbun
di antara namanama yang lain

sebagian kotaku berubah keranda
selebihnya adalah pelayat yang murung
tanpa baju,
kerudung
kopiah
kaca mata
atau apa saja yang berwarna hitam
karena yang hidup sekalipun
tetap saja terkubur dihitam kesedihan.

Yogyakarta,januari 2008

sajak

Tentang Malaikat

aku tak pernah suka menulis igauan
sebab katakata adalah doa
dan aku takut
semua kutanggung menjadi nujuman

juga malaikat yang ikut lahir bersamaku
serupa bayang dia mengutitku diamdiam
atau mungkin diamdiam
-sebelum aku ada-
dia sudah lebih dulu mencatat semua
dihabiskannya peristiwa sorga-neraka

di tempat yang gelap
aku dapat berdamai dengan bayang
menyuruhnya istirah barang sebentar
tapi malaikat yang tak pernah bisa kulihat
mengutitku sepanjang waktu

semesta!
mengapa mesti kau kenalkan aku
perihal kata dosa?

yogyakarta,21 januari 2008