Menyisir Malioboro
kepada ulp
kemurungan seperti apa yang datang padamu
hingga di malioboro yang tak pernah mati kau
merasa sunyi bekerja?
malioboro penuh buebule berbaju tipis
pasangan mudamudi yang menjejaki tangga berjalan
menuju tempat yang paling candu bagi mereka
di teras toko tercium legit gudeg manggar juga
wangi kembang kuburan yang berderet memanjang
bercampur pedagang kerajinan
dengan penjaga yang berdada kencang
sedang kembang kuburan, seakan jadi peringatan
sederetan bakul adalah para simbah yang mengunyah sirih
di mulutnya
dan mungkin kalau aku boleh menduga
sunyi berdiam di sana?
di malioboro orang bunuh diri tak bisa mati
sebab jogja menawarkan jantungnya pada kita
2008
sedang blogwalking dan nemu blog anda. waw. saya suka sekali sajak satu ini. walaupun bukan sematamata malioboro, tapi memang, 'jogja menawarkan jantungnya pada kita.'
BalasHapuslove!
asik yah puisi-puisinya...XD
BalasHapuskenalan donk! saya Ardy. kalau sempat, silahkan kunjungi blog saya di http://ardy-kresna-crenata.blogspot.com/
ada puisi, cerpen, dan novel
siapa tahu suka
saya tunggu... XD
bagus tulisannya. aku sukak. tapi nulis bulebule kayaknya ada yang aneh. salam kenal.
BalasHapushehehehe
ajarin donk