Minggu, 21 Desember 2008

sajak

Menyisir Malioboro
kepada ulp

kemurungan seperti apa yang datang padamu
hingga di malioboro yang tak pernah mati kau
merasa sunyi bekerja?
malioboro penuh buebule berbaju tipis
pasangan mudamudi yang menjejaki tangga berjalan
menuju tempat yang paling candu bagi mereka
di teras toko tercium legit gudeg manggar juga
wangi kembang kuburan yang berderet memanjang
bercampur pedagang kerajinan
dengan penjaga yang berdada kencang
sedang kembang kuburan, seakan jadi peringatan
sederetan bakul adalah para simbah yang mengunyah sirih
di mulutnya
dan mungkin kalau aku boleh menduga
sunyi berdiam di sana?

di malioboro orang bunuh diri tak bisa mati
sebab jogja menawarkan jantungnya pada kita

2008

3 komentar:

  1. sedang blogwalking dan nemu blog anda. waw. saya suka sekali sajak satu ini. walaupun bukan sematamata malioboro, tapi memang, 'jogja menawarkan jantungnya pada kita.'

    love!

    BalasHapus
  2. Ardy Kresna Crenata14 Juli 2010 pukul 07.16

    asik yah puisi-puisinya...XD
    kenalan donk! saya Ardy. kalau sempat, silahkan kunjungi blog saya di http://ardy-kresna-crenata.blogspot.com/

    ada puisi, cerpen, dan novel
    siapa tahu suka

    saya tunggu... XD

    BalasHapus
  3. bagus tulisannya. aku sukak. tapi nulis bulebule kayaknya ada yang aneh. salam kenal.

    hehehehe
    ajarin donk

    BalasHapus