Jumat, 16 Mei 2008


Di Kaki Merapi

bersama koto

Di kaki merapi

Aku tibatiba datang

Ke rumahmu; Gendhot

Jalan licin dan terjal batubatu

Menghantarku pada aroma air yang

Sedikit nakal

Menari di atas daun kelompong

Sawahsawah terasiring berkabut

Juga petani yang lalu

Lalang membawa tomat

Melebur seluruh jarak yang

Membikin kesemutan kakiku

Semua luruh menjadi gula

Di teh hangat bikinanmu

Kapankapan aku akan

Datang kembali

Bukakan lagi pintu rumahmu

Untuk kami, sepasang burung

Yang tak berumah

Dukun, maret 2007


Liang

-perempuan itu

1.

sepi berputar di balingbaling waktu

bersama tubuh yang remuk beserta isinya

memuntahkan setiap jengkal kisah

kau hitunghitungi

dengan ruasan jari tangan

hey, mulut ibu fasih bercerita

tentang boneka barbie

membelah menjadi dua atau tiga

di hutan bakau dan rawarawa

karena dosa berapungan

lalu timbul tenggelam

dimainkan gelombang pasang

di waktu yang ituitu juga.

2.

ini masih dari cerita ibu

konon;

pekikan pangkal waktu

disulap menjadi keluh

sejenak hening cipta

mengenang semedi kemaluan

yang diseret peluru waktu

memberi bercak merah

berubah jadi darah

yang mengaramkan segala takut

segala kalut dan rasa malu

3.

cerita ibu terus saja berlantun

di kedalamaan laut yang berkecipak

memberi riak

pada ranjang di atas perahu

yang terburuburu digoyangkan

sungguh,

untuk semua yang bernama pergulatan

seluruh karam telah dilabuhkan

seluruh labuh telah dikaramkan

yogyakarta, 2006