Puisi Untuk Seorang Ayah yang Meninggalkan
Kedua Anaknya Ke Palestina
pagi hari,
saat aku harus cepatcepat menguyah roti dan
meminum teh hangatku
adakah ayah di tengah malam sedang di depan api tungku
mengaduk gandum yang sedari tadi
tak kunjung mengental?
di tenda anakanak yang matanya membesar
memegang perut sambil sesekali menenangkan tidur
saudaranya yang tak nyenyak
ibu mereka semakin rajin membaca koran
membaca banyak nama janganjangan
di sana tertera nama suaminya
sedang ibu di sini,
rajin berdoa dan mengingatkan kami untuk tak banyak
bertanya tentang kepulangan ayah
lalu aku mebaca pesan seorang kawan:
bayangkan tak ada surga, neraka, agama,
negara. tidak ada kepemilikan
(Fajar Kelana)
maka aku makin paham bahwa ada yang lebih menyakitkan
dari banyak kehilanganku
bayangkan aku seorang bocah palestina
ketika terpejam maka neraka pada seluruh batas pandangan!
Januari 2009
"bayangkan tak ada surga, neraka, agama,
BalasHapusnegara. tidak ada kepemilikan
(Fajar Kelana")
dear soul,
lirik di atas ini bukan milik fajar kelana, tapi dari lagu "Imagine"-nya John Lennon yang legendaris itu...
wah salah hak paten tuh..heheee
dalem banget coretannya..
BalasHapusudah coba terjun tapi..
semua jadi berputar kencang..
seperti mesin waktu yang berloncatan..
semua menyambut dengan mata pisau..
salam kenal ya tia..
kebetulan lewat jadi mampir,
trus baca2 deh..
orang Aceh nich...
BalasHapusboleh dong sekali-kali datang ke tanah nenek moyang..
aku di Banda Aceh
puisi yang sangat menyentuh...sukses & makasih ya...
BalasHapusnice writing :)
BalasHapusthanks yak....
http://ekos06.student.ipb.ac.id