
sebelum mataku ditutup
biarkan kutampung gelisahmu
dalam mangkuk daun ceplok piring
hanya untuk menyimpan sebongkah lupa
yang dititipkan hujan lewat sunyiku
kepada lelaki penunggang komedi putar;
kupersembahkan balon berwarna merah
sedang kau tersenyum getir
menelan kesunyian lain yang kutawarkan
tarikan bibirmu ranggas oleh waktu
lewat kusenkusen pintu yang tak jadi dihuni
22/10/06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar