Kamis, 26 April 2007

Pesta Hujan

lihatlah di balik kaca

hujan bernyanyi

menarik nada do re mi

do re mi fa...

kilatankilatan petir

yang nyangkut bagai lampu disko

membuat kita semakin marak bergoyang

kau dan aku bersulang

lalu mabuk suarasuara

kita berpesta, sayang

pesta di bulan april

yang kusam

yogya, april 2007


Tentang Tubuh

Dan rambutku yang bergelombang

membuatmu berenang

menebus riuh asin dan amisnya lautan

mengganti manis juga bening warnawarna

Dan tubuhku yang telanjang

membuatmu berenang

menyerap segala bacin dari

sungai kecil punuk susuku

Dan mataku yang tenang

membuatmu berenang

meminum lubuk hingga mabuk

berdendang nafasmu di telingaku

Dan rambutku

Dan tubuhku

Dan mataku

yang membuatmu terus berenang

menghanyutkan pesan mama

di awal bulan

Dan ah...

2007

Rabu, 25 April 2007

Liang, Sebuah Sajak


Liang

-perempuan itu

1.

sepi berputar di balingbaling waktu

bersama tubuh yang remuk beserta isinya

memuntahkan setiap jengkal kisah

kau hitunghitungi

dengan ruasan jari tangan

hey,

mulut ibu sangat fasih bercerita

tentang boneka barbie

membelah menjadi dua atau tiga

di hutan bakau dan rawarawa

karena dosa berapungan

lalu timbul tenggelam

dimainkan gelombang pasang

di waktu yang ituitu juga.

2.

ini masih dari cerita ibu

konon;

pekikan pangkal waktu

disulap menjadi keluh

sejenak hening cipta

mengenang semedi kemaluan

yang diseret peluru waktu

memberi bercak merah

berubah jadi darah

yang mengaramkan segala takut

segala kalut dan rasa malu

3.

cerita ibu terus saja berlantun

di kedalamaan laut yang berkecipak

memberi riak

pada ranjang di atas perahu

yang terburuburu digoyangkan

sungguh,

untuk semua yang bernama pergulatan

seluruh karam telah dilabuhkan

seluruh labuh telah dikaramkan

yogyakarta, 2006

Kamis, 19 April 2007

Siasat Terkait di palantum

pada gambargambar yang manis tersenyum

di atas kwartet.

semua kartu dikunyah

oleh tangan tangkas bergoyang

setelah dibagi sama rata

dengan debaran jantung yang mudah digambarkan

tukikantukikan kecil bentuknya

(semacam benjolan di kepala sinchan)

sering kulihat di dalam komik, sayang.

di sini, di dada berombak

kusediakan palung ternyaman

untuk menjatuhkan kartu kwartet

yang habis kau pasangkan.

sedang musuhmu terus menggerutui

kesialan yang tumpah dari cawan.

selihai hembusan angin baratdaya

memainkan tusuk rambutku.

kau berkilat mengatur siasat

menggulung kecil rencana dalam pipet

lalu mengaitkannya di atas palantum

mulutku

dan begitulah, musuhmu makin giat

mengutuki nasib yang semakin sore

2007

Rabu, 18 April 2007

Mama Mana Tahu Aku, Sebuah Puisi

sebutlah ini sebagai gumaman yang katakanlah tak jelas. aku yang limbung oleh bayang dan segala yang mengambang
terserahlah..

Mama, Mana Tahu Aku


mama, mana tahu aku

tentang janjiku yang berkuncup

di semak kaca jendela


malam menggeser mimpi kali ini

tentang persemedian

wangi kembang dan kepulan menyan

yang membentuk bulatan wajahmu

lamat-lamat hilang di tiupi udara

bertengger di tengkuk lehermu

mama, mana tahu aku

tentang janjiku yang berhamburan

di halaman harimu


meninggalkan puntung dan robekan

busa kasur

lalu cepat-cepat angin mengerdipkan

sesisih matanya

semua habur berubah jadi kuncir

yang merangkum rambut mimpimu


ini desahan lain senggama bintang-bintang

yang memuncratkan cahaya di hatimu

hingga segala serak lapuk

dan disangsikan


mama, mana tahu aku

tentang janjiku yang menjelma

tangismu




Pesan di Resah Hujan


Pesan Di Resah Hujan

-djati waloejo

lewat surat kemarin sore yang tak sengaja

teselip di dalam tumpukan mimpi.

aku melihatmu menanak nasi

dengan api kompor yang belum sempurna

dinyalakan.

gerimis mengemas resah hujan

sedang kau sisipkan rasa buah di setiap

racikan ketawarannya.

dan aku yang terbata mengeja

kata-kata dalam surat teka-teki silang

luput meminta nasi dan air rasa buah.

hanya wijen yang ada

saat kau lupa menaburkannya

di atas castengel keju kesukaanku.

Jumat, 13 April 2007

Ini Tentang Rindu



Rindu

Menjengkal jarak pada dua kelopak
mataku
piyamaku basah oleh rindu
yang memanjang panjang.

2007

sajak Pendek


Tentang Nafas

saat aku bernafas
aku ingin uap airnya
menjadi tinta
untukku menulis puisi

07/01/07

Bunga Hujan yang kuselipkan di Telingamu

kuselipkan di telingamu bunga hujan
kupetik petang ini
di antara dedaun basah airmata tuhan

bunga hujan penghibur akhir kabisatmu
yang tumbang dari tangkainya

melalui sesendok harap
lewat dzikir buah murbei
yang kau kunyah setengah matang
mulutmu fasih melafaz doa
agar di penghujung tumpul tahunmu
ada pesta permen di hutan telaga nila

semisal kerlip lampu
dan musik jadi dinyalakan
kau kenakan
gaun warnawarni sisa mendung
tak berlutut

cuaca memintal emas, membuang
benang-benang perak
dan gaunmu melengkung
di antara kelopak langit lalu setelahnya
secepat tarikan kesunyian
kuselipkan di telingamu bunga hujan
kupetik petang ini
di antara dedaun basah airmata tuhan

peta Hitam Kepulangan



Melalui sayap sajaksajak mikail*
aku datang untuk berpulang.
Menghirup ranum malam kampung halaman.
Memberi setampan nangka muda
buah tangan dari pohon nanar terbakar.

Aku datang untuk berpulang.
Mencium anyir pasir
yang menggerakkan ujung mimpiku.
Di atas sayap sajaksajak mikail
menyisir setiap bulunya
hingga hilang semua perih
dan habur segala garam bagi luka buyut,
kakek dan nenek

Aku datang untuk berpulang.
Mendengar selingkuh batubatu
menempel di kerutan dahi para ibu
yang menggendong bulan di punggungnya
lalu berjalan lantang di pematang
untuk menaruh sesisih cahaya
di putih mata kananku
dan sesisih lagi di putih mata kiriku.

Aku datang untuk berpulang.
Berpulang entah ke mana.

Poetika, 2007

*mikail=malaikat bersayap satu di novel dadaisme

Kamis, 05 April 2007

isyarat waktu



sebelum mataku ditutup
biarkan kutampung gelisahmu
dalam mangkuk daun ceplok piring
hanya untuk menyimpan sebongkah lupa
yang dititipkan hujan lewat sunyiku
kepada lelaki penunggang komedi putar;
kupersembahkan balon berwarna merah
sedang kau tersenyum getir
menelan kesunyian lain yang kutawarkan
tarikan bibirmu ranggas oleh waktu
lewat kusenkusen pintu yang tak jadi dihuni
22/10/06