Jumat, 31 Oktober 2008

seperti demonstran

Seperti Demonstran

padahal berkali aku mengecek handphoneku
berharap ada pesanmu, mengabarkan sesuatu tentang
hari minggu ini
tentang macetnya jakarta yang membuatmu berkali sakit
tentang koran minggu yang memuat tulisan si anu
atau apa atau apalagi

tapi sampai sore,
setelah aku pulang mengajar
pusing dengan anakanak yang terlalu cerewet saat dinasehati
pesanmu, tak juga datang
tiga harilalu sebelum kamu berangkat
kamu sudah janji akan merindukanku sesekali
tapi waktu itu tak juga datang;
perjanjian dibuat untuk dilanggar

aku selalu terjebak remehtemeh macam ini
selalu protes seperti para demonstran katamu
kalau aku marah tokotoko seakan tutup
jalanan riuh serta ada asap dari mobil yang setengah terbakar
maka tangan dan kakiku kuanggap senjata tentu untuk
menyerangmu
“turunkan kepentingan diri sendiri.”

matamu yang jernih pun jadi merah
lalu kubayangkan kamu yang bersepatu lars merobohkan
benteng pertahananku
kokang ditarik dan peluru menembus udara
awan pecah seperti diriku yang tibatiba saja marah

selalu begini,
harus aku yang kirim pesan lebih dulu
menyuruhmu menanyakan kabarku, memberitahu untuk yang keberapa
kalinya aku sudah lupa
kalau perempuan senang dibeginikan, senang dibegitukan
kamu selalu lupa dan ingin diingatkan!
ayolah sayang, ingat pesanku sekali ini
yang pelupa akan dilupakan lebih lama.

yogyakarta, juni 2008

2 komentar:

  1. "yang pelupa akan dilupakan lebih lama"...

    nice work!!!

    BalasHapus
  2. maka jangan lupakan blog ini.
    hehehe
    makasih danur. semoga betah

    BalasHapus