Catatan Membanting Pintu
indrian koto
untuk berapa ratus kali lagi
aku membanting pintu
dan pergi dari rumah
lalu dengan santun mengetuk
untuk kembali pulang
bantinglah
bantinglah lebih keras
saat kau marah
maka lukisanmu di rumah ini
akan semakin mengabur
ditiup udara liar yang jahat, katamu
masih tertinggal bunyi
dengusan nafasku lebih cepat
dari detik
dan seakan penghitung waktu
mulai tak berfungsi sebagai mana
mestinya
saat kau pergi, tambahmu
perdebatan melulu itu
bermaafan dengan segala kedunguan
dan aku akan kembali membanting pintu
ah biarlah, tiap masalah
akan menemukan jalannya sendiri.